Senin, 11 November 2013

Konflik Sosial

KONFLIK SOSIAL
Konflik sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: konflik ialah pertentangan, perselisihan, pertikaian, percekcokan.
Konflik Antar Pribadi
Konflik sosial adalah konflik yang terjadi antar kelompok dalam masyarakat karena dilatar belakangi oleh keinginan untuk menguasai atau menghancurkan satu sama lain.
A.  Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial
Adapun faktor-faktor terjadinya konflik sosial adalah:
1.   Perbedaan kepentingan dan pandangan hidup
2.  Perbedaan nilai dan norma sosial
3.  Perbidaan nilai-nilai kebudayaan
4.  Perbedaan status dan peran sosial
5.  Pengaruh perubahan unsur-unsur
B.  Bentuk Pengendalian Konflik Sosial
Manusia dalam kehidupannya di masyarakat selalu berinteraksi sosial dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi sosial tersebut ada kalanya timbul masalah, seperti terjadi salah paham lalu bertengkar atau berkelahi.
Apabila konflik sosial dapat diselesaikan dengan baik, maka akan kembali pada kondisi semula, sehingga terwujud keseimbangan sosial (social equilibrium).
C.  Ruang Lingkup Pengendalian Sosial
1.   Pengendalian antar individu
Contoh: Budi menyuruh adiknya berhenti berteriak-teriak.
2.  Pengendalian individu kepada kelompok
Contoh: guru mengawasi ujian para siswanya
3.  Pengendalian kelompok kepada individu
Contoh: orang tua (bapak-ibu) selalu mengawasi kegiatan anak-anaknya.
4.  Pengendalian sosial antar kelompok
Contoh: dua perusahaan yang melakukan Joint Venture
D.  Sifat Pengendalian Sosial
Adapun dua sifat pengendalian sosial, yaitu:
a.   Preventif
Pengendalian secara preventif yaitu pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.
Contoh: untuk mencegah anaknya bertengkar, Pak Jaya melarang anaknya bermain di luar rumah.
b.   Represif
Pengendalian represif yaitu pengendalian setelah terjadinya penyimpangan sosial.
Contoh: Guru memberikan sangsi kepada muridnya yang melanggar tata tertib.
E.  Teknik Pengendalian Sosial
a.   Persuasif
Teknik pengendalian sosial persuasif adalah teknik pengendalian sosial dengan cara menagak atau membumbing warga masyarakat agar bertindak sesuai dengan peraturan arau norma-norma yang berlaku.
Contoh: seorang ayah menasihati anaknya yang ketahuan merokok. Dengan penuh kesabaran orang tua menanamkan pengertian bahwa merokok merusak kesehatan.
b.   Koersif
Teknik pengendalian sosial koersif adalah teknik pengendalian sosial yang lebih menekankan pada tindakan yang menggunakan kekerasan fisik.
Contoh: agar para pencuri jera, ketika tertangkap masyarakat langsung mengeroyoknya. Cara main hakim sendiri ini bertentangan dengan hukum namun tetap dilakukan masyarakat dengan maksud agar para pencuri jera dan takut mengulangi perbuatan serupa.
F.   Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial
1.   Gosip atau desas-desus
2.  Teguran
3.  Hukum
4.  Pendidikan
5.  Agama
G.  Peran Lembaga Pengendalian Sosial
1.   Lembaga Kepolisian
Dengan adanya lembaga kepolisian maka berbagai penyimpangan sosial dapat dikendalikan. Polisi sebagai aparat kepolisian mempunyai peran menentukan dalam pengendalian sosial.
2.  Lembaga Peradilan
Malalui aparat-aparatnya dapat berperan sebagai alat pengendalian sosial. Hakim dan Jaksa merupakan pengabil tindakan dan keputusan hukum terhadap warga masyarakat yang melakukan kegiatan kejahatan.
3.  Lembaga Adat
Lembaga adat sangat berperan dalam proses pengendalian sosial. Pelanggaran terhadap hukum adat biasanya diselesaikan melalui lembaga adat.
4.  Lembaga Masyarakat
Lembaga-lembaga masyarakat seperti: RT dan RW memiliki peran dalam proses pengendalian sosial.
5.  Lembaga pendidikan
Seperti: Sekolah Menengah Kejuruan
6.  Lembaga Keagamaan
Seperti: Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI)
7.  Main Hakim Sendiri
Contohnya kasusu pemukulan massal bahkan pembakaran tubuh pelaku kriminal sampai meninggal.
H.  Dampak Konflik Sosial
Dampak konflik sosial terhadap masyarakat antara lain:
      Bertambah kuatnya rasa solidaritas sesama anggota
      Hancur atau retaknya kesatuan kelompok
      Adanya perubahan kepribadian seorang individu

      hancurnya harta benda dan jatuhnya korban jiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar